Minggu, 23 September 2012

At-Tahnik

At-Tahnik adalah salah satu sunnah dan tuntunan mulia Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menyambut kedatangan si jabang bayi.
At-Tahnik adalah mengunyah dan melembutkan sebutir kurma, lalu mengoleskannya ke langit-langit mulut si bayi, yaitu dengan cara meletakkan sebagian kurma yang telah lembut tersebut di jari tangan, lalu memasukkannya ke dalam mulut  si bayi, kemudian menggerak-gerakannya ke kanan dan ke kiri dengan lembut.
Hal ini sebagai bentuk pengamalan hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Musa Al-Asy'arti Radhiyallahu Anhu, ia berkata, "Ketika putraku lahir, maka aku membawanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, lalu beliau memberinya nama Ibrahimdan mentahniknya dengan sebutir buah kurma serta mendoakan keberkahan untuknya, lalu beliau menyerahkan kembali putraku kepadaku."
Di dalam "Shahih Al-Bukhari" dan "Shahih Muslim" diriwayatkan dari kisah Ummu Sulaim dan Abu Thalhah bahwa Abu Thalhah mengirimkan putranya yang baru lahir bersama Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu kepada Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam, lalu beliau mengambilnya dan berkata, "Apakah ada sesuatu yang dikirimkan bersamanya?" Mereka berkata, "Benar, beberapa butir kurma." Lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengambil buah kurma tersebut, lalu mengunyahnya, kemudian mengambil kunyahan kurma tersebut dari mulut beliau, lalu beliau masukkan ke dalam mulut si bayi kemudian mentahniknya dan beliau memberinya nama Abdullah.
Sebagaimana seorang bayi memulai detik-detik pertama kehidupan di dunia dengan mendengar kumandang kalimat-kalimat adzan, maka begitu juga ia mengawalinya dengan merasakan manisnya buah kurma. Sungguh, semua ini banyak mengandung makna yang luhur. Dianjurkan agar orang yang mentahnik adalah orang shalih, baik laki-laki maupun wanita. Jika saat kelahiran jabang bayi orang shalih tidak dapat hadir di tempat, maka hendaknya si bayi dibawa kepadanya.
Di dalam "Fath Al-Bari," Ibnu Hajar berkata "ketika mentahnik, hendaknya mulut si bayi dibuka, agar kurma yang telah dilembutkan tersebut bisa masuk ke perut si bayi. Sesuaatu yang paling utama untuk digunakan mentahnik adalah buah tamr (kurma matang yang sudah mengering), namun jika tidak ada dengan ruthab (buah kurma yang sudah matang namun masih basah), jika tidak ada, maka dengan menggunakan sesuatu yang manis, lebih baiknya menggunakan madu."
Maraji: Cara Islami yang Dilakukan Orangtua pada Minggu Pertama Kelahiran Anak karya Ahmad Bin Mahmud Ad-Dibb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar